Social Icons

Pages

Senin, 29 Juli 2024

PERBEDAAN MENDASAR KONSEP BOBATH/NDT DENGAN MRP (MOTOR RELEARNING PROGRAM)

Bobath (atau Neuro-Developmental Treatment/NDT) dan Motor Relearning Program (MRP) adalah dua pendekatan yang sering digunakan dalam rehabilitasi neurologis. Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan fungsi motorik pasien, ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:

1. Filosofi dasar:
   - Bobath: Berfokus pada normalisasi tonus otot dan pola gerakan melalui fasilitasi dan inhibisi.
   - MRP: Menekankan pada pembelajaran kembali keterampilan motorik melalui latihan tugas-spesifik.

2. Pendekatan terhadap gerakan abnormal:
   - Bobath: Berusaha menghambat pola gerakan abnormal.
   - MRP: Lebih toleran terhadap gerakan kompensasi, selama fungsional.

3. Peran terapis:
   - Bobath: Fisioerapis lebih hands-on, menggunakan teknik fasilitasi manual.
   - MRP: Fisioerapis lebih berperan sebagai instruktur dan pemberi umpan balik.

4. Fokus latihan:
   - Bobath: Menekankan pada kualitas gerakan dan normalisasi tonus.
   - MRP: Fokus pada pencapaian tujuan fungsional spesifik.

5. Penggunaan aktivitas fungsional:
   - Bobath: Menggunakan aktivitas fungsional, tapi sering dimulai dengan persiapan komponen gerakan.
   - MRP: Langsung menggunakan tugas fungsional sebagai basis latihan.

6. Teori pembelajaran motorik:
   - Bobath: Awalnya kurang menekankan teori pembelajaran motorik, meskipun telah berkembang.
   - MRP: Sangat didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran motorik.

7. Penggunaan lingkungan:
   - Bobath: Dapat memodifikasi lingkungan untuk mendukung gerakan normal.
   - MRP: Menekankan latihan dalam lingkungan yang seautentik mungkin.

8. Pendekatan terhadap tonus otot:
   - Bobath: Berusaha secara aktif menormalkan tonus otot.
   - MRP: Kurang fokus pada manipulasi tonus secara langsung.

9. Pengulangan:
   - Bobath: Menekankan kualitas setiap repetisi.
   - MRP: Mendorong pengulangan tinggi untuk meningkatkan pembelajaran.

10. Keterlibatan pasien:
    - Bobath: Pasien dapat lebih pasif dalam beberapa teknik.
    - MRP: Sangat menekankan partisipasi aktif pasien.

11. Evaluasi:
    - Bobath: Sering menggunakan penilaian klinis Fisioterapis.
    - MRP: Lebih menekankan pada pengukuran hasil fungsional yang objektif.

12. Adaptabilitas:
    - Bobath: Lebih fleksibel dalam pendekatannya.
    - MRP: Lebih terstruktur dan protokol-driven.

Penting untuk dicatat bahwa kedua pendekatan ini telah berkembang seiring waktu dan banyak Fisioterapis modern menggunakan kombinasi dari keduanya, mengambil elemen-elemen yang paling efektif dari masing-masing pendekatan. Pilihan pendekatan sering bergantung pada kondisi spesifik pasien, preferensi Fisioterapis, dan bukti penelitian terbaru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar