1. Reaching and Grasping (Meraih dan Menggenggam):
- Meraih objek di berbagai posisi dan ketinggian.
- Menggenggam objek dengan berbagai ukuran dan bentuk.
- Variasi: mengubah berat objek atau posisi duduk/berdiri pasien.
2. Bilateral Activities (Aktivitas Dua Tangan):
- Melipat handuk atau pakaian.
- Membuka tutup botol sambil memegang botol dengan tangan lain.
- Mengikat tali sepatu.
3. Fine Motor Skills (Keterampilan Motorik Halus):
- Memasukkan koin ke celengan.
- Menyusun puzzle atau blok.
- Menulis atau menggambar.
4. Task-Specific Training:
- Berlatih menggunakan peralatan makan.
- Menyiapkan minuman sederhana.
- Menggunakan keyboard atau smartphone.
5. Weight-Bearing Exercises:
- Push-up di dinding atau meja.
- Menopang berat badan pada lengan dalam posisi duduk.
- Quadruped position (posisi merangkak) dengan variasi gerakan.
6. Range of Motion (ROM) Exercises:
- Active ROM untuk semua sendi lengan.
- Functional ROM seperti "menyisir rambut" atau "mencuci muka".
7. Strengthening Exercises:
- Mengangkat objek dengan berat bervariasi.
- Resistance band exercises untuk berbagai gerakan lengan.
- Isometric contractions untuk stabilitas sendi.
8. Coordination Exercises:
- Finger-to-nose test.
- Stacking cups atau menyusun menara dari objek.
- Mengikuti pola atau labirin dengan jari.
9. Proprioceptive Training:
- Menempatkan lengan pada posisi tertentu dengan mata tertutup.
- Joint position sense exercises.
10. Functional Electrical Stimulation (FES):
- Jika sesuai, menggunakan FES untuk membantu gerakan fungsional.
11. Mirror Therapy:
- Menggunakan cermin untuk memberikan ilusi gerakan normal pada lengan yang terkena.
12. Virtual Reality Training:
- Menggunakan game atau aplikasi rehabilitasi berbasis VR untuk melatih gerakan lengan.
Prinsip-prinsip penting dalam latihan upper limb function MRP:
- Latihan harus fungsional dan relevan dengan aktivitas sehari-hari pasien.
- Pengulangan intensif dengan fokus pada kualitas gerakan.
- Progresi bertahap dalam kompleksitas dan kesulitan tugas.
- Umpan balik yang tepat untuk memperbaiki performa.
- Integrasi dengan latihan trunk control dan postur.
- Adaptasi latihan sesuai kemampuan dan tujuan spesifik pasien.
Penting untuk diingat bahwa program latihan harus dirancang dan diawasi oleh fisioterapis yang terlatih, serta disesuaikan dengan kondisi spesifik dan tujuan rehabilitasi masing-masing pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar