1. Latihan Bibir:
a. Membuka dan menutup bibir
b. Menggerakkan bibir ke samping (seperti tersenyum)
c. Memonyongkan bibir
d. Menggetarkan bibir (seperti suara kuda)
2. Latihan Lidah:
a. Menjulurkan dan menarik lidah
b. Menggerakkan lidah ke atas, bawah, dan samping
c. Menjilat bibir dalam gerakan melingkar
d. Menekan lidah ke pipi bagian dalam
3. Latihan Pipi:
a. Mengembungkan dan mengempiskan pipi
b. Menghisap pipi ke dalam
c. Memindahkan udara dari satu pipi ke pipi lainnya
4. Latihan Rahang:
a. Membuka dan menutup mulut
b. Menggerakkan rahang ke samping
c. Mengunyah dengan gerakan berlebihan (tanpa makanan)
5. Latihan Velum (Langit-langit Lunak):
a. Menguap dengan mulut tertutup
b. Mengucapkan suara "ng" berkepanjangan
6. Latihan Fonasi:
a. Memproduksi suara vokal yang berbeda (a, e, i, o, u)
b. Mengucapkan konsonan yang berbeda
c. Mengucapkan suku kata dan kata sederhana
7. Latihan Pernafasan:
a. Latihan pernafasan diafragma
b. Meniup lilin atau bola kapas
c. Menggunakan alat tiup seperti harmonica atau peluit
8. Latihan Mengunyah dan Menelan:
a. Gerakan mengunyah tanpa makanan
b. Menelan air dengan volume yang berbeda
c. Mengunyah makanan dengan tekstur berbeda (dari lembut ke keras)
9. Latihan Sensori:
a. Stimulasi taktil pada wajah dengan berbagai tekstur
b. Diskriminasi rasa (manis, asin, asam, pahit)
c. Identifikasi suhu makanan/minuman
10. Latihan Fungsional:
a. Minum dari gelas atau sedotan
b. Makan makanan dengan tekstur berbeda
c. Berbicara dalam frasa pendek atau kalimat sederhana
11. Latihan Koordinasi:
a. Menggabungkan gerakan bibir, lidah, dan rahang
b. Mengucapkan kata-kata multi-suku
c. Menyanyi lagu sederhana
12. Latihan dengan Alat Bantu:
a. Menggunakan cermin untuk umpan balik visual
b. Menggunakan alat stimulasi oral seperti Z-vibe
c. Menggunakan aplikasi atau software khusus untuk terapi wicara
Prinsip-prinsip penting dalam latihan oro-facial MRP:
- Mulai dari gerakan sederhana dan tingkatkan kompleksitasnya.
- Berikan umpan balik yang tepat, sering menggunakan cermin.
- Integrasikan latihan dengan aktivitas fungsional seperti makan dan berbicara.
- Sesuaikan intensitas dan durasi latihan dengan toleransi pasien.
- Kolaborasi dengan terapis wicara untuk program yang komprehensif.
- Perhatikan aspek keselamatan, terutama untuk pasien dengan risiko aspirasi.
Penting untuk diingat bahwa program latihan oro-facial harus dirancang dan diawasi oleh profesional kesehatan yang terlatih, seperti fisioterapis atau terapis wicara, dan disesuaikan dengan kondisi spesifik dan tujuan rehabilitasi masing-masing pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar