1. Berbasis tugas: Latihan berfokus pada tugas-tugas fungsional spesifik.
2. Latihan aktif: Pasien didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses rehabilitasi.
3. Pengulangan: Gerakan diulang-ulang untuk memperkuat jalur saraf.
4. Umpan balik: Terapis memberikan umpan balik untuk perbaikan gerakan.
5. Transfer keterampilan: Latihan dirancang agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Lingkungan yang mendukung: Latihan dilakukan dalam konteks yang relevan.
MRP menekankan pada pemahaman prinsip-prinsip kontrol motorik dan pembelajaran motorik untuk memaksimalkan pemulihan fungsi.
Latihan berbasis tugas dalam Motor Relearning Program (MRP) dirancang untuk melatih gerakan-gerakan yang fungsional dan relevan dengan aktivitas sehari-hari pasien. Berikut beberapa contoh:
1. Berdiri dari posisi duduk:
- Pasien berlatih berdiri dari kursi dengan berbagai ketinggian.
- Fokus pada teknik yang benar, seperti memindahkan berat badan ke depan.
2. Berjalan:
- Latihan berjalan dengan variasi kecepatan dan arah.
- Menavigasi rintangan sederhana atau berjalan di permukaan yang berbeda.
3. Meraih dan menggenggam:
- Mengambil objek dengan berbagai ukuran dan berat.
- Memindahkan objek dari satu tempat ke tempat lain pada ketinggian yang berbeda.
4. Makan dan minum:
- Berlatih menggunakan peralatan makan.
- Mengangkat gelas dan minum.
5. Berpakaian:
- Melatih gerakan memakai dan melepas pakaian.
- Fokus pada kancing, ritsleting, atau tali sepatu.
6. Menulis atau mengetik:
- Latihan menulis dengan pena atau pensil.
- Berlatih mengetik pada keyboard.
7. Aktivitas dapur:
- Membuka wadah, menuang cairan, atau mengaduk.
- Menggunakan peralatan dapur sederhana.
Setiap latihan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan spesifik pasien, serta ditingkatkan secara bertahap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar