Massage perineum merupakan pijatan pada area perineum atau penguluran (stretching) lembut yang dilakukan pada minggu-minggu terakhir dari kehamilan sekitar minggu ke 34 atau minggu ke-35. Perineum adalah daerah antara liang vagina dengan anus (dubur).
Pada saat persalinan perineum sering kali digunting atau disayat untuk melebarkan jalan lahir apabila jalan lahir sempit, operasi ini biasa dikenal dengan nama episiotomi. Perineum merupakan jaringan
yang “kaya” akan ujung sel-sel saraf sehingga sangat peka terhadap sentuhan, dan cenderung mengalami perobekan saat berlangsungnya proses persalinan alami. Ketika mengalami perobekan itu, baik yang alami maupun disengaja (episiotomi), disinyalir bisa mengakibatkan gangguan fungsi dasar otot panggul, sehingga menurunkan kualitas hidup ibu setelah melahirkan. Misalnya, ibu jadi tidak mampu mengontrol BAK dan BAB lantaran ada beberapa saraf atau bahkan otot yang “tergunting”. Mencegah risiko seperti itu, maka diupayakan dengan cara pemijatan perineum. Bukti telah didapatkan dari beberapa penelitian bahwa dengan melakukan massage atau pijat pada daerah perineum memberikan manfaat dalam hal mengurangi kejadian operasi episiotomi. Seperti yang ditulis dalam sebuah artikel di American Journal of Obtetrics and Gynaecology tahun 1999 yang ditulis oleh dr. Labrecque M, seorang dokter kandungan di Watford General Hospital Inggris, yang menganjurkan persalinan alami pada mereka yang tidak mengalami masalah selama masa kehamilannya.
Gambar Episiotomi: Beliau melakukan riset tentang efektivitas dan manfaat massage perineum (yang dimulai pada minggu ke 34) dalam mencegah terjadinya perobekan serta mengurangi episiotomi pada proses persalinan alami dan menyimpulkan bahwa dengan melakukan massage perineum dapat mengurangi dilakukannya episiotomi. Kesimpulan Labrecque didukung riset serupa oleh dr. Richard Johanson, MRCOG, dokter kandungan dari North Staffordshire Maternity Hospital, Inggris. Ia mencatat, ibu-ibu yang rajin melakukan pijat perineum sejak 3 bulan sebelum hari-H persalinan, terbukti hampir tidak ada yang memerlukan tindakan episiotomi. Kalaupun terjadi perobekan perineum secara alami, maka luka pulih dengan cepat.
MANFAAT MASSAGE PERINEUM
- Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar.
- Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan.
- Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina.
- Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena “jalan keluar” untuk bayi sudah disiapkan dengan baik.
- Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum.
Penelitian yang diterbitkan di American Journal Obstretician and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. The Cochrane Review merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
TEKNIK PELAKSANAAN MASSAGE PERINEUM
A. PERSIAPAN:
Sebelum melakukan massage perineum ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, adapun yang harus dipersiapkan tersebut adalah:
- Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin E, virgin coconut oil (VCO), atau pelumas dengan larutan dasar air, misalnya jelly K-Y. Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan mineral, jelly petroleum, hand lotion, dan minyak yang beraroma.
- Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan.
- Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh Anda.
- Cermin yang besar yang akan diletakkan di depan anda agar anda familiar dengan daerah perineum yang akan di pijat, setelah mengenal dan mengetahui area perineum cermin bisa tidak digunakan lagi.
B. TEKNIK PELAKSANAAN
Adapun teknik pelaksanaan massage perineum adalah cukup mudah. Sebelum mulai memijat perineum, sebaiknya potong pendek kuku jari-jari tangan Anda, lalu cuci kedua tangan dengan sabun hingga bersih. Duduklah di tempat yang nyaman dengan posisi kedua kaki diregangkan, salah satu kaki diangkat dan diganjal dengan bantal. Atau, Anda dapat pula memilih posisi seperti hendak melahirkan, yaitu kedua kaki diregangkan, ganjal kepala, punggung, leher dan kedua kaki dengan bantal. Setelah itu, barulah mulai memijat, dengan urutan berikut.
- Oleskan minyak pada daerah perineum.
- Tarik napas panjang dan berusahalah santai, jangan tegang.Masukkan ibu jari satu atau kedua tangan Anda dengan posisi ditekuk ke dalam perineum, sementara jari-jari lainnya tetap berada di luar vagina. Kemudian lakukan latihan Kegel yaitu suatu latihan untuk otot-otot dasar panggul dengan cara seperti menahan kencing ataupun buang air sehingga ibu jari merasakan otot yang tegang. Apabila suami Anda yang melakukan pijat perineum ini, gunakan jari telunjuk.
- Pijat perineum dengan tekanan yang sama, dengan arah dari atas ke bawah (menuju anus), lalu ke samping kiri dan kanan secara bersamaan. Jangan memijat terlalu keras karena mengakibatkan pembengkakan pada jaringan perineum. Awalnya, Anda akan merasakan otot-otot perineum dalam keadaan masih kencang. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin sering Anda melakukan pemijatan, otot-otot perineum akan mulai lentur (tidak kencang) dan mengendur.
- Pijatlah hingga timbul rasa hangat (slight burning).
- Lemaskan otot-otot dasar panggul Anda, lalu gerakkan ibu jari atau telunjuk yang berada di dalam vagina membentuk huruf U secara berirama. Lakukan pemijatan dengan sambil mendorong jari ke arah luar dan bawah (ke arah anus), selama 3 menit.
- Kini, lakukan pemijatan ke arah luar perineum dengan gerakan seperti proses kepala bayi pada saat akan lahir. Hindari pemijatan ke arah uretra (lubang kencing) karena akan mengakibatkan iritasi.
Setelah pemijatan selesai Anda lakukan, kompres hangat jaringan perineum Anda selama kurang-lebih 10 menit. Lakukan secara perlahan dan hati-hati. Kompres hangat ini akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga otot-otot di daerah perineum kendur (tidak berkontraksi atau tegang).
Waktu pemijatan. Pemijatan perineum sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak 5-6 minggu sebelum hari-H persalinan. Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-7 kali dalam seminggu secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan, pemijatan dilakukan setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:
- Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.
- Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.
- Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban mulai keluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah dimulai.
- Jangan lakukan pijat perineum bila Anda mengalami infeksi vagina, infeksi saluran kemih, atau herpes genital.
Massage perineum adalah penguluran (stretching) lembut dan pemijatan pada area perineum yaitu kuit antara liang vagina dan liang anus (dubur). Massage perineum dipopulerkan sejak tahun 1999 di Eropa. Massage perineum sifatnya aktif yang berarti dilakukan sendiri oleh ibu hamil walaupun tidak menutup kemungkinan yang melakukannya adalah pasangan dalam hal ini suami, walaupun hal ini mungkin tidak sesuai dengan budaya atau kebiasaan kita dalam hubungan dengan suami istri.
Massage perineum bermanfaat secara umum untuk melenturkan atau merelaksasikan otot-otot sekitar perienum sehingga diharapkan mengurangi terjadinya robekan pada perineum baik terjadi dengan sendirinya ataupun disengaja untuk memperlancar proses persalinan.
Massage perineum dilakukan minimal pada minggu ke 34, atau 6 minggu sebelum kelahiran, bahkan ada yang melakukan penelitian yang dimulai pada 3 bulan sebelum hari H persalinan, dengan adanya perbedaan ini penulis berpendapat semakin cepat dimulai tentunya hasilnya akan lebih baik.
Dalam waktu beberapa minggu setelah melakukan pijat perineum, ibu akan merasakan daerah perineum menjadi lebih elastis. Untuk mengurangi terjadinya kejadian laserasi (perlukaan/robekan) pada perineum seorang ibu harus melahirkan dengan perlahan dan terkendali serta mengikuti instruksi Dokter atau Bidan ketika mendorong adalah kuncinya. Bayi harus tetap berada di dalam kondisi baik dan ibu harus mengikuti segala hal yang diperintahkan oleh dokter/bidan.
BACAAN RUJUKAN:
Beckmann MM, Garrett AJ. Antenatal perineal massage for reducing perineal trauma. Cochrane Database of Systematic Reviews 2006, Issue 1. Art. No.: CD005123. DOI: 10.1002/14651858. CD005123. pub2.
Labrecque M, Eason E, Marcoux S, Lemieux F, Pinault JJ, Feldman P, Laperriere L. Randomized controlled trial of prevention of perineal trauma by perineal massage during pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 1999 Mar;180(3 Pt 1):593-600.
Labrecque M, Eason E, Marcoux S. Randomized trial of perineal massage during pregnancy: perineal symptoms three months after delivery. Am J Obstet Gynecol. 2000 Jan;182(1 Pt 1):76-80.
Carroli G, Belizan J. Episiotomy for vaginal birth. Cochrane Database of Systematic Reviews 1999, Issue 3. Art. No.: CD000081. DOI: 10.1002/14651858.CD000081.
Simkin Penny, Walley Janet, Keppler Ann.Pregnancy; Childbirth and The Newborn: The Complete Guide.2001.Meadow Brook Press.18318 Minnetonka Blvd.Deephaven,MNUSA 55391.
Tulisan sejenis dapat juga didapatkan di: http://www.hynobirthing.com. http://www.ayahbunda.com
terimakasih untuk infonya yang sangat bermanfaat ini.
BalasHapussalam,
bimbel online surabaya