Social Icons

Pages

Minggu, 28 Agustus 2022

ASSESMENT/ PEMERIKSAAN PASIEN STROKE (Part II)

 TES KESEIMBANGAN BERDIRI 

 a. Clinical Test of sensory Interaction of Balance (CTSIB)

Tipe pengukuran :

Pengukuran terhadap kemampuan mempertahanan posisi berdiri pada keadaan berkurang atau berselisihnya petunjuk sensorik.

Alat yang dibutuhkan : Stop watch, foam padat, dome.

Waktu tes : 6 jenis tes masing-masing 30 detik

Prosedur tes:

Berdiri tegak dengan kedua kaki terpisah 10 cm atau rapat. Berikan penjelasan

atau contoh kepada pasien tentang tes yang akan dilakukan. Pasien berdiri tegak dan mempertahankan posisi tersebut dengan kedua tangan disamping badan. Fisioterapis memberikan aba-aba "mulai" bersamaan dengan menghidupkan stopwatch dan "stop" bersamaan dengan mematikan stopwatch setelah 30 detik atau saat pasien kehilangan keseimbangann.

Jenis Tes :

    1. Mata terbuka, berdiri di permukaan yang keras
    2. Mata tertutup, berdiri di permukaan yang keras
    3. Konflik visual, (memakai dome); berdiri di permukaan yang yang keras
    4. Mata terbuka; berdiri di atas foam
    5. Mata tertutup; berdiri diatas foam
    6. Konflik visual (memakai dome) betrdiri diatas foam. 
Skor Normal:

Umur 25-44 mampu melakukan semua tes  sesuai dengan waktu (30 detik)

Umur 45-64 mampu melakukan semua tes sesuai dengan waktu (30 detik) dengan sedikit penurunan pada jenis tes nomor 6.

Umur 65-84 mampu melakukan/mempertahankan :

30 detik untuk 3 tes pertama.

29 detik untuk tes nomor 4

17 detik untuk tes nomor 5

19 detik untuk tes nomor 6 

Reliabilitas : retes bagus pada pasien stroke (DiFabio R, 1990)
Validitas : Signifikan untuk menilai perkemvangan pasien stroke (Hill K, 1997)
Keunggulan dan Kelemahan :

  • Bermanfaat untuk menentukan jenis kelaianan pada sistem sebsorik, vestibular dan visual
  • Merupakan tes statis dan tidak fungsional. 

 

b. "Functional Reach Test"

Tipe Pengukuran : Mengukur kemampuan dalam meraih "reach" dari posisi berdiri tegak.

Alat yang diperlukan : penanda dan penggaris

Waktu tes : 15 detik

Prosedur tes:

Posisi pasien berdiri tegak rileks dengan sisi yang sehat dekat dengan didinding: kedua kaki renggang (10 cm). Pasien menngangkat lengan lengan sisi yang sehat (fleksi 90 derajat). Fisioterapis menandai pada dinding sejajar dengan ujung jari tangan pasien.

Pasien diberikan instruksi untuk meraih sejauh-jauhnya (dengan membungkukkan badan) dan ditandai lagi pada dinding sejajar dimana ujung jari pasien mampu meraih. Kemudian diukur jarak dari penandaan pertama ke penandaan yang kedua.



Skor Normal :

Umur 20 - 24; laki-laki 42 cm, wanita 37 cm.
Umur 41 - 69; laki-laki 38 cm, wanita 35 cm.
Umur 70 - 87; laki-laki 33 cm, wanita 27 cm.

Reliabilitas Interrater 0,98 (bagus)pada orang normal (Duncan P, 1990)

Reliabilitas retes 0,92 (bagus) pada orang normal dan penderita parkinson (Schenkmen, 1997).

Validitas : Signifikan, termasuk dalam menilai perkembangan pasien stroke (Hill K, 1997).

Keunggulan dan kelemahan:

  • Tes sederhana dan membutuhkan peralatan minimal.
  • Kurang sensitif untuk menilai gangguan keseimbangan ringan-sedang.

c. Timed up and Go Test

Tipe Pengukuran :
Mengukur kecepatan terhadap aktivitas yang mungkin menyebabkan gangguan keseimbangan.

Alat yang dibutuhkan : Kursi dengan Sandaran dan penyanggah lengn, stopwatch, dinding.

Waktu Test : 10 detik - 3 menit

Prosedur tes :

Posisi awal pasien duduk bersandar pada kursi dengan lengan berada pada penyanggah lengan kursi, Pasien mengenakan alas kaki yang biasa dipakai. Pada saatFisioterapis memberi aba-aba "mulai" pasien berdiri dari kursi, boleh menggunakan tangan untuk mendorong berdiri jika pasien menghendaki. Pasien terus berjalan sesuai dengan kemampuannya menempuh jarak 3 meter menuju ke dinding, kemudian berbalik tanpa menyentuh dinding dan berjalan kembali menuju kursi. Sesampainya di depan kursi pasien berbalik dan duduk kembali bersandar. Waktu dihitung sejak aba-aba "mulai" hingga pasien duduk bersandar kembali.

Tidak diperbolehkan mencoba atau berlatih terlebih dahulu.


Skor Normal :

Umur 75 tahun rata-rata 8,5 detik

Reliabilitas Interrater dan retes ICC=0,99 (Podsialdo,1991)

Validitas sigmifikan dan berkorelasi denngan tes-tes lain (Berg, Barthel) (Berg K, 1992)

Keunggulan dan kelemahan :

  • Cepat, sederhana dan peralatan minimal
  • Tidak sensitif terhadap gangguan keseimbangan ringan-sedang.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar