Social Icons

Pages

Rabu, 31 Mei 2023

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF (1)


BAB 1
Pengantar pada Anatomi dan Fisiologi
Sistem Saraf

 

A

natomi adalah ilmu yang mempelajari letak bagian-bagian tubuh, susunan tubuh serta hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Dalam mempelajari Anatomi tidak bisa dipisahkan dari ilmu tentang kegunaan setiap struktur dan sistem jaringannya, sehingga kita akan berkenalan dengan istilah anatomi fungsionil yang berhubungan erat dengan Fisiologi atau ilmu faal.

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh secara normal. Neurofisiologi adalah bagian ilmu Fisiologi yang khusus mempelajari sistem saraf.

Sistem Saraf terdiri atas (1) susunan saraf pusat, yang mencakup otak (brain/encephalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis, spinal cord) ; (2) Susunan Saraf Perifer atau susunan saraf tepi terdiri atas  (a) saraf kepala (cranial nerves), (b) saraf spinal (spinal nerve), (c) susunan saraf visceral, yang terdiri atas susunan saraf visceral aferensusunan saraf visceral eferen, yang juga dikenal sebagai susunan saraf otonom atau susunan saraf vegetatif .

SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

Sel-sel pada sistem saraf terdiri atas dua yaitu: Neuron dan sel penunjang yaitu sel glia atau neuroglia pada sistem saraf tepi disebut sel schwann.

NEURON dan BAGIAN-BAGIANNYA

Sistem saraf adalah sekumpulan sel (unit terkecil dari susunan dan fungsi tubuh) jumlahnya sekitar 100 miliar sel yang disebut neuron, neuron terdiri atas tubuh sel (soma, perikaryon), sebuah axon dan satu atau beberapa dendrit.

Soma merupakan sitoplasma yang mengelilingi inti sel (nukleus) dari sel saraf didalamnya terdapat sitoskleton (neurofilamen, neurotubulus, neurofibril) dan organel-organel sel (mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma dan lain-lain). Soma juga kadang membentuk suatu kelompok yang disebut ganglion; disistem saraf pusat disebut nukleus, disistem saraf perifer disebut ganglion.

Axon  adalah tonjolan protoplasma neuron yang menghantarkan impuls atau rangsangan menjauhi tubuh sel saraf yang bersangkutan, sepanjang axon terdapat percabangan yang disebut axon collateral. Segmen awal axon yang menebal dekat dengan soma disebut dengan axon hillock.

Dendrit adalah tonjolan protoplasma sel saraf yang menghantarkan impuls-impuls saraf kearah tubuh sel saraf yang bersangkutan.

Dendrit suatu neuron berfungsi menerima informasi atau impuls dari axon neuron yang lain dan mengantarkannya kearah tubuh sel saraf, dan sebaliknya Axon berfungsi menyampaikan informasi ke dendrit neuron yang lain (impuls menjauhi tubuh sel saraf), hubungan ini disebut dengan synapsis.

Secara histologis jaringan saraf yang didominasi soma merupakan substansi grisea atau substansi kelabu (gray matter), sedangkan jaringan saraf yang didominasi axon adalah merupakan substansi alba atau substansi putih (white matter).

                     



Pada saraf perifer suatu neuron dibungkus oleh selubung myelin (myelin sheath). Pada bagian luar myelin sheath dibungkus neurolemma (perhatikan gambar diatas sebelah kanan) yang dibentuk oleh sel schwann “(schwan cell)”. Selubung myelin berfungsi melindungi neuron dan menghindari terjadinya korsleting (short sircuit) dengan neuron yang lain. Diantara selubung myelin terdapat nodus ranvier, nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat impuls karena dengan adanya sifat isolasi selubung myelin maka impuls bergerak dengan melompat dari satu nodus ranvier ke nodus ranvier berikutnya (saltatory conduction). Semakin tebal selubung myelin suatu neuron maka semakin cepat penghantaran impulsnya dan demikian sebaliknya.

ANATOMI SYNAPSIS

Synapsis adalah area dimana neuron berkomunikasi atau berhubungan dengan neuron lainnya, akson dari neuron  yang membawa impuls ke synapsis adalah neuron presinaptik,  sementara neuron yang menerima impuls dari synapsis adalah neuron post (pasca) sinaptik.



Berdasarkan hubungan antara satu neuron dengan sel tertentu lainnya maka dikenal tiga macam synapsis : (1) synapsis interneural, yaitu hubungan kontak fungsional antara dua neuron (2) synapsis neuromuscular, yaitu hubungan kontak fungsional antara satu  neuron dengan satu sel otot atau satu serat otot, dan (3) synapsis neuro-glandular, yaitu hubungan kontak antara satu neuron dengan satu sel kelenjar.

Oleh karena itu, didalam susunan saraf pusat kita hanya akan berhadapan dengan synapsis interneural saja, yang biasa disingkat synapsis. Penghantaran impuls saraf dari neuron presinaptik ke neuron postsinaptik melalui daerah synapsis terjadi dengan perantaraan suatu zat kimia yang disebut sebagai neurotransmitter. Pada pengamatan dengan mikroskop elektron, synapsis terdiri atas beberapa komponen: (1) elemen (membran) pre sinaptik (presynaptic element), (2) suatu celah sinaptik (synaptic cleft) yang bervariasi lebarnya, dan (3) elemen (membran) post sinaptik.

Secara singkat proses yang terjadi dalam suatu synapsis adalah: Pada saat terjadi suatu rangsangan (potensial aksi) di dalam membran presinaptik maka membran presinaptik melepaskan neurotransmitter, (neurotransmiter disimpan dalam vesikel (synaptic vesicles)) ke celah synaptik dan kemudian berikatan pada reseptor yang ada pada membran postsinaptik. Dengan demikian transmisi sinaptik dapat menimbulkan eksitasi (menghantarkan informasi) atau inhibisi (tidak menghantarkan informasi atau diam saja) pada neuron postsinaptik”.

Ada beberapa jenis synapsis yaitu: Synapsis antara axon dan dendrit (Axodendritik), Axon dengan soma/perikaryon (Axosomatik), dendrit dengan dendrit  (dendrodenritik), Axon dengan axon (Axoaxonal).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar